Yuk! Belajar Membuat Batik Tulis dengan Mudah



Kalau bicara batik, kita tahu ada beberapa jenis batik yang beredar di Indonesia jika dilihat dari metoda pengerjaannya. Sebut saja ada batik cap, batik printing, dan ada juga yang merupakan teknik membatik paling tua di Indonesia ialah batik tulis. Bisa dikatakan batik tulis inilah induk dari segala jenis batik yang sudah terbagi beberapa macam seperti sekarang.

Nah..kita semua pasti pernah menggunakan dan atau punya kain batik di dalam lemari pakaian kita. Tapi pernahkah kita tahu cara membuatnya? Batik tulis? Pasti tidak semua orang tahu. Karena menurut kebanyakan orang, membuat batik tulis itu tidak mudah, dengan pengerjaan yang panjang dan cukup rumit membuat tidak banyak orang berminat mempelajarinya. Tapii....tidak usah khawatir..pada postingan kali ini saya mau berbagi sedikit tentang cara membuat batik tulis dengan mudah. Dan dijamin setiap orang pasti bisa mengerjakannya. Yang jelas ada kemauan..😊😎

Baca juga : Memaknai kain batik dalam kehidupan manusia

Oke, sebelum kita masuk ke urutan proses pengerjaannya, kita harus tahu lebih dulu apa saja alat dan bahan yang kita perlukan untuk membuat kain batik tulis. Mereka adalah canting, lilin malam, kompor (saya pake kompor listrik), kain katun prima, dan pewarnanya saya pake pewarna sintetis namanya remasol, dan terakhir tak lupa kita perlu waterglass untuk pengunci warnanya (fiksasi).

Nah..berikut yaaa tahapan urutan proses pembuatan batik tulis dari awal hingga akhir. Disimak yaa dan jangan lupa dipraktekkan supaya bisa.πŸ˜‰

1. Menggambar (nyoret)

Yang pertama dikerjakan dalam membuat batik tulis adalah kita harus menggambar desain motif yang sudah direncanakan ke permukaan kain. Proses ini dalam istilah Jawa disebut nyoret, maksudnya adalah menggambar langsung ke kain menggunakan alat tulis berupa pensil. Pakai pensil ya..jangan pake pulpen, spidol, stabilo atau marker yang lain..karena nanti gak bisa hilang tintanya. Tapi untuk pemula, bisa menggambar di kertas dahulu baru setelah itu si kertas yang sudah digambar pola/motif kemudian digunting untuk dipake sebagai jiplakan ke kain.

2. Mencanting, Melilin (klowong)

Setelah selesai menggambar motifnya di kain, langkah selanjutnya adalah mencanting, maksudnya adalah proses penorehan lilin malam pada kain yg sudah digambar motif tadi. Pada tahap ini, kita harus paham bahwa area yang dililini artinya nanti tidak akan berwarna (hasilnya akan sama seperti warna dasar kain).  Sementara area yang tidak kita lilin-i akan bisa kita warnai sesuai keinginan kita.

Ohya untuk pemula, pada tahap ini harus hati-hati. Harus tahu bagaimana trik memegang canting dengan benar supaya lilin panas yang diangkut menggunakan canting tidak mudah menetes dan mengenai kulit tubuh kita. Dan kita perlu mengerti bahwa lilin yang terlalu panas bisa menyebabkan hasil goresan dari canting akan melebar banyak sehingga bisa menyebabkan motif yang digambar jadi tidak sesuai.



3. Mewarnai

Setelah selesai proses mencanting, selanjutnya adalah kita masuk ke tahap mewarnai. Teknik mewarnai pada pembuatan kain batik dibagi menjadi 2 cara yaitu dengan cara dicelup dan dengan cara dicolet. Pada teknik celup, maka seluruh kain dicelupkan ke dalam wadah besar yang berisi pewarna. Sedangkan dalam teknik colet, kain dibentangkan secara horizontal selanjutnya dicolet pewarna dengan kuas.

Jika motif yang dibikin tidak memiliki banyak rancangan warna, sebaiknya menggunakan teknik mewarnai dengan mencelup, lebih mudah dikerjakan dan hasil pewarnaannya bisa merata.  Namun jika satu kali celup belum ditemukan hasil warna sesuai keinginan, proses pencelupan bisa diulang beberapa kali.

Nah sementara untuk desain motif yang banyak menggunakan rancangan warna, maka teknik colet bisa menjadi pilihan. Kali ini...saya pake teknik colet..karena berasa sedang melukis aja seperti hobi saya..

Saya menggunakan dua teknik mewarnai, setelah dicolet, kemudian dilorod baru setelah itu saya celup dengan warna lain supaya bagian yang terkena lilin dan sudah dilorod tadi juga ikut berwarna. berikut gambarnya ya..


4. Proses Mengunci warna (fiksasi)

Tentu selesai mewarnai kain, kita jemur lebih dulu supaya pewarnanya kering dan meresap ke serat-serat kain. Namun jangan terlalu di bawah matahari karena bisa menyebabkan lilin malam akan meleleh, jadi cukup diangin-anginkan saja. Setelah kering, baru kita masuk ke proses fiksasi alias penguncian warna. Tujuan dari proses ini adalah supaya pewarna yang telah menempel pada kain benar-benar terikat sehingga tidak luntur bila dicuci. Nah..pada pembuatan batik yang menggunakan jenis pewarna sintetis, proses fiksasinya menggunakan bahan yang disebut waterglass, bentuknya cair tapi kental dan penggunaannya harus dicampur dengan air supaya lebih cair dan mudah dioleskan ke permukaan kain.

Cukup gunakan kuas saat mengoleskan waterglass ke kain tidak perlu dicelup. Selesai itu, kain kembali dijemur /diangin-anginkan hingga kering.



5. Meluruhkan lilin (Pelorodan)

Selesai dikunci dengan waterglass, barulah proses terakhir kita lepaskan atau luruhkan lilin malam yang menempel di kain. Caranya adalah siapkan air bersih kemudian masak hingga mendidih, nah ketika air mendidih barulah masukkan kain batik yang mau dilepaskan lilinnya. Tidak perlu lama-lama, sekitar 3-5 menit saja, jangan lupa dibolak balik supaya seluruh lilin yang menempel benar-benar lepas tuntas.

Ref: viena.amanta.blogspot.com
Nah..sebagai finishing...setelah dilorod jangan lupa dibilas dengan air bersih dengan sedikit dikucek-kucek supaya lilin benar-benar lepas bersih. Baru kemudian dijemur sampai kering.

Semoga tahapan cara membuat batik tulis ini mudah dipahami yaa..dan jangan lupa segera praktek di rumah. Belajar membuat batik menyenangkan bukan? 😊

Ini hasil akhirnya..sedikit menyesal karena saya bikin ukurannya kecil..coba kalo gede aja pasti bisa dibikin baju..πŸ˜ŠπŸ˜‚

Komentar

  1. Aku kok baru kepikiran untuk jiplak motif yg project scarf.. Kemaren struggle karena gambarnya g konsisten.. πŸ˜…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadangkala itulah sisi unggulnya batik tulis...

      Hapus
  2. Balasan
    1. Sama sama bu hani....senang bisa berbagi...semoga bermanfaat..πŸ™☺️

      Hapus
    2. Aamiin semoga ilmu nya berkah

      Hapus
    3. Aamiin semoga ilmu nya berkah

      Hapus
    4. Aamiin semoga ilmu nya berkah

      Hapus
    5. Alhamdulillah. Terimakasih bu Lia yang telah memfasilitasi segala nya. Ternyata membatik itu asyik

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna filosofis dibalik legenda origami burung (bangau)

Lampu Gentur, Lampu Termashur dari Cianjur

Untuk Natya: Sekelumit Cerita tentang  Delman Cianjur