Memaknai Kain Batik dalam kehidupan Manusia

Sumber: dokumentasi pribadi



Dua ribu delapan belas baru menulis tentang batik? Hey kemana aja deh kamu mak..(ngomong ama cermin)
Padahal sejak 2 Oktober 2009 batik sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, sebuah mahakarya anak bangsa yang diakui keberadaan dan kehormatannya di mata dunia. Maka rasanya sudah sepatutnya ya sebagai warga negara Indonesia, kita mengenal dan dekat lebih dalam dengan batik. 

Semoga gak terlambat yaa, karena saya yakin pengetahuan yang bermanfaat jika dituliskan tidak akan habis kebermanfaatannya dan kebaikannya bagi orang lain, terutama bagi orang-orang yang membacanya.

Terus kenapa sih kita perlu mengenal tentang batik? 

Tentu saja kita perlu mengenal batik karena selain kita mengenal budaya yang dahulu kala hanya boleh dipakai oleh kalangan raja-raja hingga hari ini faktanya dalam kehidupan sehari-hari sejak batik diperbolehkan dipakai oleh masyarakat luas hingga hari ini kita melibatkan batik sebagai bagian yang bisa dikatakan sakral (istimewa) yang selalu dekat dengan peristiwa-peristiwa dalam hidup kita. Mulai dari momen kelahiran, perkawinan, sunatan, pesta, dipakai di acara-acara formal/ kantor, saat melahirkan, bahkan kehidupan sehari-hari pun seperti daster, kemben, kain-kain sarung kerap digunakan tanpa segan tanpa sungkan.

Nah alasan itulah yang kemudian menurut saya adalah alasan yang paling pas mengapa kita harus tau apa itu batik, bagaimana cara membuatnya, bagaimana sejarahnya dll.

Secara etimologi, kata batik itu sendiri berasal dari bahasa jawa, yaitu ba (dari kata amba yang berarti luas-lebar: identik dengan permukaan kain) dan tik (dari kata titik) yang jika digabungkan maknanya menjadi menggambar/menulis titik-titik pada permukaan kain yang luas dengan menggunakan lilin malam sebagai penahan warna. 

Sementara menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), batik merujuk kepada sebuah kata benda. Yang dimaksud disini adalah kain batik atau baju batik yang sudah selesai dilukis atau yang merujuk juga pada jenis batik tulis yang pengerjaannya menggunakan canting. Ini yang kemudian menjadi pegangan masyarakat luas bahwa batik adalah kain (benda).

Namun demikian, batik sendiri hakikatnya adalah  sebuah teknik pembuatan kain dengan melibatkan lilin malam yang ditorehkan ke permukaan kain yang berfungsi sebagai perintang warna untuk menciptakan motif-motif tertentu agar kain nampak lebih berseni. Dari sinilah hampir semua pengertian orang tentang batik, keliru.
Sumber: flickr.com

Nah sekarang sudah paham kan pengertian tentang batik? Semoga gak keliru lagi yaa. Apalagi sebagai orang tua yang punya anak-anak, kelak mesti menjelaskan apa itu batik kepada mereka..

Batik menjadi kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif para perempuan, hal ini tentu tak lepas dari kepercayaan bahwa ketelatenan, kepiawaian dan kesabaran yang dimiliki perempuanlah yang tentu saja mampu menghasilkan karya kain batik yang mengesankan dan luar biasa.

Terkait dengan teknik pembuatannya, pada masa itu batik tulis merupakan satu-satunya teknik yang digunakan. Dalam proses pengerjaannya, pewarnaan pun masih menggunakan bahan pewarna alami yang dibuat sendiri menggunakan tanaman dan tumbuhan seperti daun jati, tinggi, mengkudu, pohon nila, dan soga. 

Jika dilihat dari perkembangannya, batik itu sendiri terbagi menjadi batik pesisir dan batik keraton (pedalaman). Memang awalnya yang menggunakan kain batik adalah kalangan raja, sehingga tidak sembarangan orang bisa menggunakannya. Karena yang memakainya bukan sembarang orang, maka motif-motif yang dituliskan dalam kain pun memiliki pesan filosofis yang mendalam. Disinilah kepiawaian sang pembuat kain batik bermain, ketangkasan menuangkan ide motif yang kemudian mempunyai cerita yang mengandung makna-makna sangat patut diacungi jempol. Mereka adalah desainer fashion sejarah yang sebenarnya. Sebut saja di kalangan keraton, motif batik parang misalnya yang  hanya diboleh dipakai oleh sang raja. Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, gambar motifnya yang berbentuk huruf S yg saling berkesinambungan ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak. Batik Parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga. 

Para wanita pembatik jaman dulu
Sumber: pinterest
Aneka batik motif parang jogjakarta
Sumber: batikjogjakarta.blogspot.com


Dari sini saya bisa simpulkan bahwa Batik erat keberadaannya dengan peradaban manusia. Keberadaan batik kala itu merepresentasikan bahwa hakikatnya anak-anak bangsa sungguh memiliki kreativitas yang tinggi yang mampu berkarya dengan segala keterbatasan kala itu. Jika diibaratkan kamera,  Batik mampu merekam semua peristiwa dalam hidup,  merekam alam semesta dengan segala keindahannya pun termasuk untaian harap dan doa-doa baik yang dilukiskan pada sehelai kain yang membuatnya tidak hanya sekedar indah, tapi sarat cerita yang bisa disampaikan ke anak cucu kita. Tidak heran, berkat keindahan dan story yang disandangnya itu,  karenanya juga batik menjadi manifestasi simbol-simbol kehormatan sebuah kelas sosial manusia yang memiliki nilai estetika yang tinggi yang bertahan hingga kini dan dunia pun mengakui.

Berbahagialah kita telah merdeka, berbahagialah Indonesia menjadi pemilik hak tunggal atas mahakarya Batik (tulis) dengan segala keindahan dan kerumitan proses pengerjaannya. Dan berbahagialah hingga hari ini kita bisa bebas menggunakan batik sebagai pakaian sehari-hari kita.

Hidup kita punya banyak cerita, dan batik mampu merekamnya.

Sekiaannn..




Ref: 
 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batik
 http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/sejarah-asal-usul-batik-indonesia-dan.html?m=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna filosofis dibalik legenda origami burung (bangau)

Lampu Gentur, Lampu Termashur dari Cianjur

Untuk Natya: Sekelumit Cerita tentang  Delman Cianjur