DIY Kain Batik Tulis motif Kaktus

Aku pada akhirnya berkenalan dengan batik dan proses pembuatannya dikarenakan dasarnya adalah aku hobi menggambar, terutama bunga-bungaan dan bentuk-bentuk dekoratif tanpa makna. Yang penting indah saja buatku. Nah kemudian karena basic menggambar sudah sedikit dipunya maka diarahkanlah oleh bosque  bebepku untuk mendalami ini. Okey..i take it.!
Singkat cerita, setelah sekian banyak coba..maka hari ini aku mau bikin batik tulis motif kaktus. Kenapa kaktus? Kenapa gak motif-motif yang indonesia banget kan banyak. Iya memang, hanya ingin beda aja. Lagipula batik itu kan gak melulu motif-motif khas jawa yang memang ada kisah ada makna dan ada pakemnya. Menurutku selagi proses pembuatannya melibatkan lilin malam sebagai perintang warna, seperti apapun motifnya maka ia adalah batik. Yes, sebutlah batik kontemporer namanya.
Kalau dilihat kenapa milih kaktus, aku punya perspektif sendiri tentang tumbuhan ini yang menurutku bagus untuk dijadikan filosofi hidup. Kaktus tumbuh dan tetap hidup di tanah yang gak ada air sekalipun. Filosofi yg bisa diambil yaa sekeras dan seberat apapun hidup, kita gak boleh menyerah--kita harus tetap hidup. Betapa tangguh ya si kaktus itu! Strong and tough!
Kira-kira itulah alasannya..sekarang lanjut cara membuat batiknya ya...seperti biasa, yang pertama kita lakukan pkita gambar dulu pola-pola motif kaktus di kain, aku gambar gak cuma satu jenis motif aja tapi macem-macem supaya tetap terlihat beda antara satu dengan yang lain, dan biar jelas bahwa ini batik tulis bukan batik cap.
Setelah digambar, lanjut ke proses berikutnya dong, yaitu proses nyanting alias proses pelilinan. Jadi motif kaktus yang sudah digambar tadi mulai dililin.
Setelah itu baru kita masuk ke proses berikutnya yaitu proses pewarnaan. Untuk pewarnaan kali ini aku menggunakan dua teknik, dicolet untuk motif-motif kaktusnya dan dicelup untuk bagian background nya. 
Nah setelah dicolet, kita akan melewati proses baru yang berbeda dengan tahapan proses membuat batik seperti pada post sebelumnya. Yaitu, proses menembok. Setelah si kaktus dicolet, kita tutup lagi dengan lilin supaya pada saat pencelupan nanti warna-warna kaktus tidak terganggu, singkatnya terlindungi.
Nah, setelah semua motif berhasil ditutupi..maka selanjutnya baru kita masuk ke proses pencelupan. Pada resep pewarna untuk pencelupan ini aku pake remasol warna biru muda, air, dan waterglass yang sudah dicairkan, campur aduk jadi satu. Untuk takarannya, aku gak pake alat ukur yang jelas prinsipnya adalah semakin banyak obat pewarna maka semakin tua warna yg dihasilkan, dan semakin sedikit obat pewarnanya maka hasilnya semakin pudar.
Proses pencelupan dilakukan kurang lebih 30 menit, setelah itu tiriskan, kemudian angin-anginkan sampai kering. Jika warna nya masih belum sesuai selera, proses pencelupan bisa diulang lagi dengan cara dicelup, tiriskan, jemur (keringkan) lakukan berulang sampai warna sesuai dengan yang dikehendaki. Nah pada tahap penjemuran (diangin-anginkan) sebaiknya jemur dengan cara horizontal supaya pewarna tidak meleber dan tetep stand out pada tempatnya.
Aku sih rada keliru karena jemurnya vertikal jadi hasil akhirnya baru terlihat si pewarna nya luruh dari areanya..ini buat pelajaran aja supaya ke depannya bisa lebih baik lagi.
Setelah kering, baru kita masuk ke proses inti dari keseluruhan proses membatik yaitu proses pelorodan. Pada proses pelorodan, aku menggunakan resep air ditambah soda abu sebagai campurannya, kira-kira 2 sdm untuk 3 liter air. Fungsi soda abu dalam proses ini adalah selain supaya lilin bisa lepas dengan maksimal sekaligus sebagai bahan fiksasi supaya kain nantinya lebih kuat dan awet.
Perlu diperhatikan pada saat pelorodan, kain perlu dibolak balik supaya semua area yg terkena lilin bisa lepas dengan sempurna dan proses ini tidak boleh lama-lama, bisa dibilang hanya hitungan detik saja saat air masih mendidih. Kalau dirasa semua lilin sudah lepas, langsung celupkan kain ke air dingin bersih dan kucek-kucek sampai bersih. Tiriskan dan angin-anginkan sampai kering.
Kalau sudah kering, angkat deh..jangan lupa disetrika supaya rapih..baru lanjut ke sesi pemotretan deh..selesai...mau dijadiin bahan buat baju, mangga..mau disimpan aja buat koleksi, oke..suka suka deh..hihih

Komentar

  1. Cantiknya btw baru nih main ke blog teh Lia😊 ditunggu karya selanjutnya yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahhh..makasih kunjungannya mbakk...senengnya dapat kunjungan dari ibu muda seniman..😊😊😊😍😍

      Hapus
  2. Keren... Batik kaktus.. Motifnya banyak digemari..

    BalasHapus
  3. Amazing bingiittt....200 lusin jempol buat muh say....😁😘cipok jauh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna filosofis dibalik legenda origami burung (bangau)

Lampu Gentur, Lampu Termashur dari Cianjur

Untuk Natya: Sekelumit Cerita tentang  Delman Cianjur