DIY Mini Backpack buat Natya

Sebentar lagi kakak Natya sekolah, tapi saya pengen tasnya dibuat oleh mimiy nya. kebetulan ada kain yang motifnya cucok banget buat kakak Natya yang suka kucing. Horeee...hobi mimiy bisa tersalurkan.

Bahan yang mimiy pake buat bikin backpack ini kain katun, tapi motifnya lucuu, malah ada yang kain linen motifnya persis sama kayak gini. Haha, benernya sih kain katun ini yang niru kain linen. Secara harga dan kualitas, emang lebih bagus linen kak, lebih mihil juga. Nah beruntungnya ada kain katunnya, mimiy sikat deh...lebih ekonomissss...(teteeupp yey emak-emak).

Sejujurnya mimiy belom pernah bikin tas model backpack gini kak, cuma lihat-lihat gambar nyari ide di pinterest, bolak-balik nyari tutorial, akhirnya memberanikan diri mulai dari buat pola, nyetak pola, gunting bahan, sampai konsep bahan-bahan yang cocok buat pelapisnya ngarang aja sendiri. Yang terpenting dalam membuat tass itu kan mengerti tentang konsep bangun ruang, jugaaaa ada sedikit banyak skill menjahit. hehhe

Backpack yang mimiy buat ini berkapasitas gak terlalu besar, cukuplah buat bawa crayon, buku gambar, tempat minum dan wadah bekel. Eh malah udah pernah diajak kemping sama kakak sekali.







Komentar

  1. Adriana Dian14 April 2017 pukul 14.15

    KEREN BANGEEEETTTTTT!!! Duh jadi pengen bisa jahit juga nih, biar bisa bikin tas lucu giniiiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lia Najib15 April 2017 pukul 17.50

      Haiii mbak akhirnya ketemu juga disinii...makasih mbk...aku juga masih banyak belajar..😘😘😘

      Hapus
  2. Grace Melia15 April 2017 pukul 07.32

    Astaga mimiy kreatif banget euy. Ini nggak kayak bikin sendiri pun. Kayak beli di toko. Lucu banget mimiy <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lia Najib15 April 2017 pukul 17.52

      Mbaak graceeee...duh aku girang banget dikunjungi blogger keceh macam dikau...makasih banyak mbak...aku masih banyak belajar inih..😃😃😃

      Hapus
  3. Okti Li26 Mei 2017 pukul 21.43

    Wah ada urang Cianjur yg suka Ngeblog juga. Senangnya...
    Lebih2 jago ngaput oge. Ajarin saya atuh Kakak... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lia Najib27 Mei 2017 pukul 10.15

      Teteeehhh...saya juga seneng dpt temen blogger dr cjr juga eh emak emak juga hahhah. Ajarin sy atuh teh..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna filosofis dibalik legenda origami burung (bangau)

Gambar
Siapa sih yang gak kenal sama origami? Iya..teknik kesenian melipat kertas khas negara jepang. Karena saya punya anak umur 2 setengah tahun hampir 3 tahun malah..sepertinya asik kalau bermain main melipat kertas ala origami. Selain karena cukup melatih daya imajinasi anak, origami juga dipercaya mampu mengajarkan anak tentang konsep memecahkan masalah. Ohya di indonesia sendiri origami bahkan sudah mulai diperkenalkan pada anak anak sejak duduk di taman kanak-kanak. Nah..salah satu bentukan yang paling populer di origami adalah bentuk burung (burung bangau). Kenapa begitu populer? Karena ternyata origami burung (bangau) ini erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat jepang dan memiliki makna filosofis. Diketahui bahwa burung bangau atau yg dalam bahasa jepang disebut tsuru. Jepang memiliki legenda jika melipat 1000 burung bangau kertas (senbazuru) mampu mengabulkan satu permohonan, misalnya memiliki umur yg panjang, sembuh dari penyakit  dll. Pasti kita bertanya tanya
Baca selengkapnya

Untuk Natya: Sekelumit Cerita tentang  Delman Cianjur

 “pada hari minggu kuturut ayah ke kota.. Naik delman istimewa kududuk di muka.. Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja.. Mengendarai kuda supaya baik jalannya...”   Tau kan Tya itu lagu tentang delman yang diciptain oleh Pak Kasur yang sampai sekarang lagunya masih terkenal dimana mana. Kalau kita dilihat dari sejarah, nama delman berasal dari nama penemunya yaitu  Charles Theodore Deeleman seorang insinyur dan ahli irigasi yang memiliki bengkel besi di pesisir Batavia pada masa Hindia Belanda.  Delman merupakan alat transportasi yang beroda dua, tiga atau empat yang tidak menggunakan  mesin tetapi menggunakan kuda sebagai tenaga  penggantinya. Sejak jaman pemerintah Hindia Belanda, delman digunakan sebagai alat angkutan umum masyarakat, terutama ketika kereta api dan kendaraan bermotor belum beroperasi di Indonesia.   Selain delman, ada banyak penamaan yang digunakan untuk menyebut delman di Indonesia. Orang Perancis menyebutnya “dos-a-dos” yang berarti saling memung
Baca selengkapnya

Lampu Gentur, Lampu Termashur dari Cianjur

Gambar
Gentur adalah sebuah desa di Jambudipa, Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat. Desa Gentur jika dilihat dari posisi geografis terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, desa yang sarat akan nuansa keagamaan. Dari kampung inilah banyak dicetak santri-santri yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Asal usul perjalanan lampu gentur ini bermula pada tahun 1870, saat itu para santri selalu melakukan ibadah keagamaan di malam hari, para santri biasanya menggunakan obor sebagai penerangan. Karena obor gampang mati tertiup angin dan beresiko menyebabkan kebakaran, terbitlah gagasan dari pak Muchsin (alm) untuk membuat pelindung lampu dari tiupan angin dan lebih aman dari resiko kebakaran. Maka mulailah para santri memakai pelindung lampu dari perpaduan kaca dan kuningan tersebut, yang kemudian terkenal dengan sebutan lampu Gentur. Lambat laun lampu ini mengalami perkembangan yang signifikan, mulai dari bentuk, bahan yang digunakan, motif dan corak, sampai fungsinya pun menjadi
Baca selengkapnya